Minggu, 23 Juni 2013

Jaman Anak - Anak (Ep. Mainan)

Sebagai seorang anak yang dilahirkan pada tahun 1989, tentunya gw menikmati indahnya dunia di tahun 90-an. Sekarang, gw mau sedikit share tentang permainan yang pernah gw lakukan saat masih anak-anak. Mungkin kalian-kalian yang lahir di tahun 90-an pernah juga melakukan permainan-permainan berikut ini.

1. Permainan Bola Bekel


 Permainan ini biasanya sih yang maini anak perempuan, tapi gak menutup kemungkinan anak laki-laki juga bisa mainan ini. Bola bekel, merupakan permainan yang terdiri dari 6 buah biji yang terbuat dari tembaga. Bentuknya kayak ayunan gitu sih (menurut gw). Cara maininnya, bola dilempar dan kemudian biji tersebut diambil satu persatu, dua per dua, sampai enam-enamnya diambil secara bersamaan. Ada 5 level yang harus dijalankan, yaitu standar, pit, roh, chin, pheng (halah, masih apal aja nama-namanya). Nanti setelah sampai level terakhir, kita harus melakukan tantangan untuk lulus, entahlah apa itu nama istilahnya. Permainan ini bisa dilakukan sendiri atau berpasangan. Tapi ya kalo sendiri gak seru amat ya, gak ada gregetnya. Kadang juga permainan ini dilakukan dalam kelompok, ada yang jadi raja dan anak buah. Kalo anak buahnya mati, si raja harus bisa menghidupkannya lagi. Bahkan dulu sempet ada kebiasaan unik tentang si bola bekel ini. Katanya biar bola bekelnya membesar dan jadi nyaman digunakan, si bola harus direndam ke dalam minyak tanah. Alhasil, gw yang kepingin membuktikan pun merendam bola bekel selama 1 minggu. Hasilnya? Bola bekel membesar dan udah mulai muncul retakan. Damnnn.

2. Permainan Kelereng


 Nah, kalo yang ini biasanya yang mainin anak laki-laki.  Permainan yang membutuhkan alat kecil berupa bola kecil yang terbuat dari kaca ini biasanya disentil-sentil. Cara permainannya, dibuat garis memanjang. Kemudian kelereng dilempar ke garis tersebut. Kelereng yang paling dekat dengan garis bisa melanjutkan permainan duluan, yaitu menyentil kelereng hingga mengenai kelereng lawan. Apabila kelereng lawan terkena, maka kelereng tersebut bisa menjadi hak milik orang yang menyentil kelereng. Dulu sih sempet main kelereng curang, dan ujung-ujungnya malah berantem deh :p

3. Permainan Biji Karet


Permainan ini membutuhkan alat berupa biji karet. Biasanya biji karet ini dibeli di abang-abang depan SD. Harganya kalo gak salah dulu Rp 25,- atau kadang si abang ngasih promo Rp 100,- dapet 5. Haha. Cara permainannya, si biji karet ini ditumpuk, kemudian pemilik biji karet yang ada ditumpukan atas, akan memukul biji karetnya dengan tujuan  menghancurkan si biji karet yang di bawahnya. Kalau biji karet yang ada di bawahnya hancur, dialah pemenangnya. Kadang ada beberapa anak yang melakukan kecurangan dalam permainan ini. Dia mengisi bagian dalam biji karet dengan semen, sehingga biji karetnya jadi keras. Ada juga yang menggunkana biji salak yang dicat seperti biji karet (niat banget kalo yang ini)

4. Permainan Layangan


Permainan ini membutuhkan tempat yang lapang. Biasanya dimainkan di lapangan, atau bahkan ada juga yang mainan di atap rumah (biar anginnya gede). Cara permainan ini adalah dengan menerbangkan si layangan. Kadang saat layangan sudah mengudara, ada aja orang yang iseng memutus tali layangan dengan cara mendekatkan layangannya ke layangan milik kita. Benang yang digunakan dalam permainan layangan ada 3 jenis, yaitu benang kenur, benang gelasan, dan benang narling. Benang kenur terbuat dari bahan plastik. Benang gelasan sama-sama terbuat dari plastik tapi ada lapisan yang membuatnya menjadi lebih kuat. Nah benang narling ini nih yang paling kuat, benangnya agak-agak tajam kalo sampe kena kulit kadang bisa lecet.  Tingkat kasta seorang anak kecil bisa dilihat dari benang yang dipakai. Semakin kuat benang yang digunakan, maka anak tersebut akan lebih dihargai (hahhaha, pengalaman banget nih)

5. Permainan Karet


Permainan karet ini membutuhkan bantuan karet gelang yang dirancang khusus sedemikian rupa sehingga membentuk tali yang panjang. Cara permainannya biasanya kita melompati karet tersebut dari kaki bagian bawah hingga kepalan tangan yang diangkat ke atas. Ada beberapa level yang harus dilalui dalam permainan karet ini. Pertama kita akan melompati bagian yang paling dasar, yaitu ipis (karet disejajarkan dengan alat pipis), yang dilanjutkan dengan dada, kuping, kepala, sejengkal (sejengkal di atas kepala), dan merdeka (kepalan tangan yang diangkat ke atas sehingga seperti orang yang berteriak "merdeka!!"). Setelah semua level terlewati, kita harus menyelesaikan permainan dengan melompati karet yang tingginya se-pinggang tanpa harus menyentuh si karet.



Jumat, 14 Juni 2013

Matematika dalam Batik

Matematika? begitu denger namanya aja mungkin sebagian orang akan merasa pusing mendengarnya atau bahkan akan berkata "apa sih itu? pelajaran susah tau!" Tapi kata matematika buat gw adalah salah satu momen terindah dalam menjalani satu tahap kehidupan sebagai mahasiswa. Oke, balik lagi ke judulnya. Matematika dalam Batik? Kok bisa ya? Dari rumus yang begitu banyak bisa jadi suatu karya seni yang indah? yap! jawabannya bisa! Pasti bisa! Luar biasa! (maaf kebawa yel-yel).

Kata "fraktal" sendiri memiliki makna yaitu fragmen yang tidak teratur. Namun apabila dilihat lebih rinci lagi, maka fragmen-fragmen tersebut memiliki pola yang seragam, sehingga membentuk sebuah lukisan indah berupa batik. Secara umum fraktal bentuknya tidak teratur (tidak halus), merupakan bentuk yang tidak berdasarkan linearitas, jadi bukan termasuk benda yang terdefinisikan oleh geometri tradisional. Fraktal memiliki detil yang tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat perbesaran yang berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursif atau iteratif.. 


Oke deh langsung liat aja beberapa contoh dari indahnya Geometri Fraktal :








Sabtu, 08 Juni 2013

Road To Banker (Part 5)

Setelah kejadian memalukan saat medical check up itu, gw cuma berharap semoga hasilnya menyatakan gw bisa lolos untuk menjadi salah satu peserta pendidikan di PPS BRI. Waktu terus berlalu, mungkin sekitar 1 minggu kemudian gw di hubungi kembali oleh nomor yang tidak dikenal. Saat diangkat, ternyata yang menelepon adalah seorang wanita dan dia bilang "mas, mulai besok sudah bisa check in ya" hah! baru aja kenal udah suruh gw untuk check in? hahaha. Itu adalah tanda yang menyatakan gw lulus untuk ikut pendidikan PPS dan mulai saat itu sudah disediakan penginapan selama menjalani pendidikan.

Setelah dinyatakan lulus, bergegas lah gw untuk mempersiapkan segala bentuk peralatan yang dibutuhkan yang telah disebutkan si mbak2 itu sebelumnya. Langsung aja gw cuss mencari beberapa kemeja putih, celana hitam panjang, dan dasi. Ditemani papa, akhirnya gw memborong lah itu kebutuhan primer pendidikan.

Mungkin saat itu pada tanggal 11 Agustus 2011, gw harus udah check in di Pusdiklat BRI Ragunan. Gak begitu jauh sih dari rumah. Sesampainya di sana, gw sudah melihat banyak orang yang gak gw kenal berkumpul di lobby asrama. Dengan sambil membawa barang-barang yang cukup banyak, karena gw mengira akan dikarantina di asrama selama 1 bulan penuh, akhirnya gw pun berkenalan dengan orang-orang baru itu. So far so good sih, mereka cukup supel untuk berkenalan.

Saat melakukan check in, gw ditempatkan di kamar yang ada di lantai paling atas (lantai 6). Saat itu room mate belum ada, dan iseng-iseng lah gw foto-foto. Sebelumnya, gw sempet berpikiran kalo asrama yang akan gw tinggalin itu seperti baraknya tentara. Ternyata eh ternyata, isinya kayak hotel bintang tiga. Wuaahh, dugaan gw selama ini salah.

Lanjut, pada malam harinya kita semua berkumpul di resto untuk makan malam. Nah saat itu berkumpul lah anak-anak PPS baru yang sama-sama akan menjalani masa pendidikan perbankan ini. Berkenalan lah kita semua. Ada yang sebelumnya udah kenal, ada juga yang baru kenalan. Ternyata mereka semua berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari Jakarta, Bandung, Bali, Solo, Jogja, Lampung, Padang, Makasar, dll.

12 Agustus 2011, mungkin ini adalah salah satu moment yang tidak akan dilupakan oleh kami semua peserta PPS yang saat itu akan melakukan penandatanganan perjanjian kerja. Ya! itu adalah masa dimana mungkin ada sebagian yang menganggap itu adalah sebuah penyesalan, tapi ada juga yang menganggap itu adalah awal dimulainya karir di perusahaan perbankan ini. Kami semua diberikan 2 rangkap surat perjanjian yang isinya menyatakan bahwa :
1. Kita siap menjalani masa pendidikan selama 11 bulan dan setelah dinyatakan lulus bersedia menjalani ikatan dinas selama 5 tahun sejak ditempatkan di unit kerja
2. Siap ditempatkan di seluruh unit kerja yang ada di seluruh Indonesia
3. Bila melanggar perjanjian kerja ini, dikenakan denda sebesar Rp 150.000.000,-
Wah, agak berat sih sebenarnya untuk menandatangani perjanjian itu. Tapi, setelah dipikir-pikir, dari sekian ribu orang yang mendaftar, gw termasuk 100 orang terpilih yang berhak menikmati pendidikan dan bisa berkarir di perusahaan besar ini. Dengan mengucap bismillahirohmanirrohim dan meminta doa dari mama, akhirnya gw tanda tangani lah surat perjanjian itu. Semoga ini adalah jalan gw untuk bisa membahagiakan kedua orang tua. Amin.

Jumat, 07 Juni 2013

NEB! Narsis, Eksis, Bombastis!!!

NEB, mungkin orang akan bertanya-tanya, apaan sih itu NEB? Nilai Ektiva Bersih? (<- Ini maksa lhooo). NEB itu merupakan jargon kami, Departemen Hubungan Masyarakat (HUMAS) dari Himpunan Mahasiswa Departemen Matematika UI Tahun 2009. Ya, NEB it means Narsis, Eksis, dan Bombastis. Entah dari mana kata-kata itu didapat, mungkin saat itu salah seorang teman bilang, "narsis banget sih looo!" dan dengan santai gw menjawab "gk apa2, gak narsis gak rame" Dan mungkin semenjak itu ada anggapan kalau mau ramai harus bernarsis ria. haha.

Flashback dikit ya... Akhir tahun 2008, sekitar bulan november ada pemilihan ketua HMD Matematika UI untuk periode 2009. Sekitar sebulan setelahnya terpilihlah sang ketua yang memang satu angkatan dengan gw sendiri. Setelah ketua terpilih, akhirnya dibentuklah kabinetnya dengan memilih beberapa pengurus inti dari lembaga kemahasiswaan ini. Salah satu bidang yang ada di sana adalah Departemen Humas dan gw yang terpilih untuk memegang amanah sebagai ketua departemennya. Wuihhh... Anak matematika harus bisa dilatih public speakingnya nih (kata gw dalam hati).

Oke next, setelah semua bidang yang ada memiliki ketua, akhirnya kita bersama-sama merumuskan siapa saja yang akan menjadi anggota tim kami masing-masing. Seminggu sebelumnya sudah dilakukan survey kepada mahasiswa yang ingin menjadi anggota dari HMD itu. Didapatkanlah beberapa nama yang ingin mendaftar. Dan ternyata hampir 50% memilih untuk masuk HUMAS, yeah! Banyak juga ya, tapi gak semuanya milih di pilihan pertama sih. hhaahah. Gak apa2 lah, yang penting ada ya. Setelah pertarungan yang cukup sengit dalam pemilihan anggotan tim, akhirnya didapatkan nama-nama untuk bisa bergabung dengan Departemen Humas sebagai berikut :

1. Arif Agung Riyadi : Math UI 2007 (Ketua)
2. Gamar Aseffa : Math UI 2007
3. Nora Marliyusni : Math UI 2007
4. Dheni Triadi Sudewo : Math UI 2008 (Sekum)
5. Luthfatul Amaliana : Math UI 2008 (Bendum)
6. Afriandini Putri Sandika : Math UI 2008
7. Fadhilah Hanifah : Math UI 2008
8. Citra Manullang : Math UI 2008
9. Uci Lestiana : Math UI 2008
10. Marifah Puji Astuti : Math UI 2008
11. M. Juni Andri Rahman : Math UI 2008

Sepanjang perjalanan, kerjaan kita adalah rapat, bikin mading, ikutan event, dan narsis. Setelah 3 bulan kepengurusan, Dept Humas kehilangan 2 orang anggotanya yang harus  melanjutkan studi di perguruan tinggi lainnya. Kita kehilangan Dini yang harus pindah ke ITB dan Juni yang pindah ke STIS. Walaupun sedikit berkurang, yang penting keramaian kita tetap harus berjalan. Slogan NEB harus tetap dilestarikan dengan kata-kata "Keep NEB guysss!!!!"

Humas HMD Math UI 2009 Full Team

It's we called NEB


Akhir kepengurusan



How happy we are!!!

Road To Banker (Part 4)

Setelah mengikuti seleksi wawancara dengan pejabat BRI (tahap wawancara user), akhirnya tinggal menunggu pengumuman, apakah bisa lanjut untuk medical check up atau tidak. Hmmm.. waktu udah sekitar lebih dari 2 minggu sejak wawancara. Sedikit berharap, tiap hari gw buka tuh website di bagian info career. Apakah pengumuman sudah keluar atau belum. Dan ternyata, ada postingan baru yang isinya  menyatakan bahwa peserta yang lolos tes wawancara akan diumumkan langsung oleh pihak BRI via telepon. Nah lho, sampai sekarang aja gw belum ditelepon.

Menunggu sesuatu yang gak pasti itu capek juga ya. Apalagi buat seorang job seeker kayak gw ini, Melihat telepon berdering dari nomor yang gak dikenal itu rasanya kayak didatangi orang tak dikenal dan tiba-tiba dikasih duit 10 juta yang harus dibelanjakan dalam waktu 1 jam (surprise). Karena telepon yang ditunggu tak kunjung datang alhasil gw mencari selingkuhan lain dari lamaran yang gw ajukan sebelumnya. Fokus di satu lamaran itu gak ada gunanya. Karena akan capek sendiri nunggu kapan telepon akan berdering.

FYI, selain ngelamar di BRI ini, gw juga ngelamar di AXA lho. Singkat cerita pada hari itu, ada telepon dari nomor tak dikenal. Langsung dengan sigap gw angkatlah telepon itu. Ternyata dari pihak BRI yang memberitahukan kalau gw lanjut untuk tes berikutnya. Medical check up yang akan dilaksanakan pada keesokan harinya dan mulai malam hari gw udah mulai harus berpuasa selama 10 jam.

Pagi hari sekitar pukul 07.00 gw janjian dengan salah satu teman kampus yang juga lulus ke tahap medical check up untuk menuju laboratorium untuk pengujiannya. Sekitar pukul 08.00 sampailah kita di laboratorium tersebut. Sesampainya di sana sudah terlihat beberapa peserta yang juga menunggu pendaftaran untuk medical check up. Dan gw akhirnya dapat urutan ke - 21. Oke, sekarang saatnya tes dimulai. Tapi sebelum itu gw harus mengisi formulir tentang riwayat penyakit yang ada.

Setelah mengisi formulir tersebut, lanjut ke tahap pertama yaitu cek darah. Dammn!!! ini yang paling gw takutin! Gw takut lihat darah dan jarum suntik. Fiuh, akhirnya dengan penuh keberanian gw masuk deh tuh ke ruangan yang isinya beberapa dokter jahat yang membawa jarum suntik untuk mengambil darah gw. Udah seperti orang tersesat di sarang drakula yang siap ambil darah kita. Dan duduk lah gw di salah satu kursi dengan dokter perempuan yang siap mengambil darah. Disitu terlihat seberapa besar jarum yang akan dia pakai untuk menyiksa dan  mengambil darah gw. Dan jarum itu BESAR! yaudah dengan pasrah akhirnya cusssss..... jarum besar itu pun menusuk nadi gw dan darah mulai mengalir masuk ke tabung yang ada di ujung jarum itu. Mulailah terasa penyakit phobia gw ini ketika gw membuka mata dan melihat darah itu. Kepala pusing gak karuan.

Akhirnya sesi pengambilan darah itu pun selesai. Gw segera keluar untuk menyerahkan sampel darah ke petugas dan meminta botol kecil untuk tes urine. Perjalanan gw dari ruang penyiksaan itu menuju kamar mandi sepertinya sangat jauh. Padahal jarakmya hanya sekitar 5 meter. Ini kepala rasanya sudah gak kuat menahan pusingnya efek ketakutan diambil darah. Sambil tertatih-tatih akhirnya gw sampai di kamar mandi. Dalam kamar mandi pusing gw mulai gak karuan dan bersandarlah gw ke tembok. Entah apa yang terjadi selanjutnya gw gak tau. Yang gw tau, tiba-tiba gw terbangun dengan posisi tertidur di dalam kamar mandi itu. Whaatt?!!! gw pingsan!!  Untungnya sih gak ada yang lihat gw pingsan (menurut gw sendiri sih).

Setelah kejadian pingsan itu gw segera bergegas untuk melanjutkan tahap medical check up selanjutnya masih dengan kondisi lemas tadi. Sekitar 1 jam pun berlalu melewati tes kesehatan tersebut. Gak tau lah apa nanti hasilnya, pokoknya gw pengen buru-buru pulang.

Rabu, 05 Juni 2013

Road To Banker (Part 3)

Mari kita lanjutkan cerita gimana gw bisa sampe saat ini (menjadi seorang banker). Psikotes, Tes TOEFL, Wawancara psikolog sudah dilaksanakan. Sekarang tinggal menunggu pengumuman apakah akan lanjut untuk tes selanjutnya apa tidak. Seminggu pun telah berlalu sejak tes terakhir. Belum kunjung ada info tentang pengumuman tes lanjutan. Akhirnya setiap hari gw liat salah satu forum di kaskus yang membahas tentang PPS BRI. Disitu sebagian udah ada yang dipanggil untuk mengikuti tes lanjutan. Wuih, gw kapan dong? (ngarep tapi gak ngarep).

Minggu kedua setelah pengumuman, salah satu temen sekampus yang sama-sama ikutan tes pun dipanggil untuk mengikuti tes wawancara. Nah lho, udah ada yang dipanggil nih, trus gw nya kapan?. Keesokan hari pun masih belum kunjung ada info. Ya seminggu kemudian telepon pun berbunyi dan menginfokan bahwa besok sore saya harus sudah ada di Pusdiklat BRI Ragunan untuk mengikuti wawancara user. Dan mulailah keribetan dimulai. Ditelepon jam 3 sore, besok harus membawa SKCK, Surat Keterangan Lulus yang dilegalisir, Foto, dll. Meennn.. udah sore, kapan gw bisa ngurus itu semua? Dengan terpaksa gw cuma bawa foto berwarna ajalah. Pasrah. Gak ada persiapan sama sekali. Dan ini merupakan pertama kalinya gw ngelamar pekerjaan.

Sebelum gw berangkat menuju lokasi, pastinya gw mencari info terlebih dahulu tentang hal-hal yang akan ditanyakan nantinya. Akhirnya gw sharing ke temen yang sebelumnya udah dipanggil terlebih dahulu. Ternyata dia ditanya tentang perbankan nasional, BRI, perekonomian, keuangan negara. Damn! Gw gak ngerti sama sekali, yang gw ngerti saat itu adalah gimana membentuk suatu formula baru dari graf yang kita buat sehingga bernilai sesuai dengan teorema yang ada, haha maklum anak matematika murni.

Ragunan, 13.00 WIB, gw udah sampai di lokasi untuk melakukan wawancara. Dengan bermodal kemeja putih, dasi, dan celana bahan hitam, masuklah gw ke gedung Pusdiklat BRI. Di sana udah mentereng beberapa calon kandidat yang jadi saingan gw. Hmmm. Lumayan banyak dan sepertinya mereka semua berkompeten. Yaudahlah ya, yang penting bisa memberikan yang terbaik aja.

Akhirnya nama gw dipanggil diurutan ketiga. Melesat lah gw dengan segera menuju ruangan.
"Permisi pak, Assalamualaikum.." dan tanpa basa-basi gw langsung duduk aja di depan mereka. haha. Tanpa diminta terlebih dahulu. Dan dimulailah wawancaranya. Pertanyaan demi pertanyaan pun dilontarkan oleh penguji yang saat itu sepertinya menggunakan nametag dengan background merah (kalo di BRI ini merupakan salah satu pejabat tinggi di manajemen). Ditanya tentang dunia perkuliahan, apa saja yang dilakukan saat kuliah, kendala dan solusi apa saja yang dilakukan, tentang keluarga, hobi, dan alasan kenapa memilih BRI. Semuanya gw jawab dengan singkat, jelas, padat dan apa adanya. Wawancara pun berlangsung singkat hanya sekitar kurang dari 10 menit saja. Dan gw pun langsung keluar ruangan.

Sesampainya di luar, langsung diinfokan oleh petugasnya bahwa hasil wawancara akan diumumkan via telepon langsung oleh BRI dan membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu setelah tes wawancara. Oke saatnya menunggu kembali ya. Semoga hasil yang diinfokan membuat hati senang.

Waduk Wonorejo Tulungagung

Next, mari kita kembali membahas salah satu lokasi wisata yang ada di kabupaten Tulungagung. Lokasi ini biasanya dipakai warga Tulungagung yang menyukai olahraga bersepeda. Dengan perjalanan yang menanjak dan berliku, akhirnya sampailah kita di salah satu bendungan terbesar yang ada di Asia Tenggara dengan debit air mencapai  15.000 m3 per detik. We o we, mantap kan!.

Lokasi waduk Wonorejo sendiri berada di kecamatan Pagerwojo, salah satu wilayah dataran tinggi yang ada di Tulungagung. Akses untuk menuju kesana bisa menggunakan mobil pribadi, motor, atau pun juga sepeda (kalo kuat ya). Kenapa memakai kendaraan pribadi? ya, karena di Tulungagung itu gak ada angkutan umum selain becak. Kasian aja kalo mau ke Waduk Wonorejo naik becak, bisa mati itu bapak tukang becaknya, hahaha.

Berikut ini adalah sekilas pesona dari waduk wonorejo :

waduk wonorejo dilihat dari swaloh resort


Bukit yang berada di ujung waduk wonorejo


Salah satu olahraga air yang digunakan di waduk wonorejo

Selasa, 04 Juni 2013

Wisata Pantai Popoh

Holaaa.. Yups, mari kembali kita menikmati indahnya alam di Tulungagung.. Kali ini gw mau ngebahas tentang salah satu pantai yang ada di Tulungagung. Sebenernya ada dua sih, Pantai Sine dan Pantai Popoh. Tapi yang pernah gw datengin cuma pantai Popoh nya aja. Tapi ya lumayan bagus sih.

Siang hari yang suntuk, sekitar pukul 14.00 WIB, akhinrnya gw memutuskan untuk jalan-jalan menikmati indahnya alam kabupaten Tulungagung. Dan yang terpikirkan adalah Pantai Popoh. Langsung sajalah gw cus wuzz ke sana. Sebelumnya gw sama sekali buta tentang wilayah Tulungagung. Kalo kata orang-orang yang gw tanyain sih, ke pantai popoh cuma membutuhkan waktu sekitar 30 menitan aja. Ternyata dong meeennn. Butuh sekitar 1 jam-an ke sananya. Jauh cuuyyyy. ahhahaha..

Dan sekitar pukul 15.15 WIB gw sampe dah tuh di pantai yang namanya pantai popoh. Setelah perjalanan yang panjang dan berliku menuju pantai dan melewati bukit yang sepi. Dari puncak bukit udah mulai keliatan deh tuh pantainya. Lumayan juga sih dari jauh. Baguussssss..

Tiket masuk yang dikenakan pengunjung cuma Rp 2.000,- per orang dan kendaraan motor cuma Rp 1.000,- ajah. Mungkin nanti ditambah untuk biaya parkirnya. Mulai lah gw mengarungi pinggiran pantai yang indah itu. Masya Allah, bagus cuyyy. Dibandingin Ancol ama Anyer bagusan ini lah. Masih sepi, tapi ya masih kurang terawat sih sepertinya. Nah berikut ini  adalah beberapa penampakan dari si Pantai Popoh itu. Check this out..

Batuan karang di pinggir pantai popoh


Batuan karang besar yang ada di hamparan laut



Pendopo yang ada di pantai popoh

Minggu, 02 Juni 2013

Kuliner Tulungagung

Aduh, laper nih! Makan dimana ya? Ada makanan apa sih di Tulungagung ini?
Ya, itu pertanyaan pertama ketika sampai di Tulungagung. Berjalan menyusuri trotoar cantik di Tulungagung (cantik karena trotoarnya ada lampu dan beralaskan keramik). Akhirnya bertemu lah dengan makanan yang kata orang-orang sini merupakan salah satu makanan khas Tulungagung. Gak tau juga sih sebeneranya itu makanan yang buat orang Tulungagung atau bukan. Asalkan enak ya dimakan aja. Haha. Nama makananya adalah .... jreng... jreng.... Yak! Ayam Lodho. Ayam lodho itu sebenernya kayak opor ayam, tapi ini bumbunya lebih mantabhhhhh.. So spicy.! Bagi yang suka makanan pedas merayap, monggo silahkan dicoba.

Lodho Basah

Lodho Kering


The Story Of Tulungagung

Hmm.. Tulungagung.. Mungkin yang mendengar kata ini akan langsung kepikiran kalo kota ini ada di pulau Jawa. Ya, tepat! Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Timur. Di ujung selatan pulau Jawa, karena berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik.

Sebelum stay di sini, mungkin yang ada di pikiran adalah sebuah kota kecil yang sepi dan sunyi. Dan ternyata anggapan itu semuanya salah. Tulungagung merupaka kota kecil yang sedang berkembang menjadi kota yang ramai. Berikut sedikit gambaran tentang Kabupaten Tulungagung.

Alun-alun kabupaten Tulungagung


Salah satu pertokan di Jalan Basuki Rahmad Tulungagung


Golden Theatre Tulungagung : Walaupun di luar Jakarta, harus tetep update Film dong

Masjid Agung di Tulungagung, Lokasinya sebelahan dengan alun-alun

Stasiun Tulungagung : kalo mau balik ke Jakarta cukup ke sini dan menuggu sang Gajayana menjemput

Sabtu, 01 Juni 2013

Road To Banker (part 2)

Lanjutin yang kemarin deh. Setelah penyerahan berkas lamaran, gw dapet kabar burung yang bilang kalau pengumuman hasil seleksi berkas akan diberitahukan pada malam harinya. Ya, gw yang saat itu gak berharap banyak biasa aja tuh (sombongyaahh). Malam pun tiba, tapi ternyata hape yang udah dipantengin semaleman sama sekali gak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Dan gw pun tertidur lelap.

H+1 setelah penyerahan berkas, masih belum ada tanda-tanda pengumuman. Dan H+2 pun berlalu dengan sia-sia. Pada H+3 barulah ada sms yang isinya tentang "selamat anda berhak untuk melanjutkan penerimaan pegawai" pokoknya lanjut tes selanjutnya lah ya. Tes kedua yaitu psikotes. Malam sebelum tes, seperti biasa gw malah nyelonong ke warnet. Ngegame online sampe pagi hari. Sekitar jam 4 pagi lah baru balik. Tidur bentar. Tes kedua akan dilaksanakan pada pukul 08.00 bertempat di gedung voli Senayan. Dan saat itu gw baru bangun jam 7 an lah. Damnn. Kesiangan.

Segeralah gw mandi dan siap2 menuju lokasi tes. Kepala udah pusing gegara kurang tidur. Meeennn. Apakah sanggup untuk lolos tes ini?? Sampai di gedung voli senayan tepat jam 08.00. Ternyata masih nunggu persiapan untuk tesnya. Alhamdullilah banget lah ini namanya. Sekitar jam 08.30 tes pun dimulai. Dan langsung aja tuh soal dibagiin ke peserta. Psikotes yang pertama ternyata tentang itung-itungan matematika,, yes! (teriak gw dalam hati). Kalo gini doang sih cepet. Waktu yang diberikan sekitar 30 menit dan dalam 15 menit gw udah selesai dong (sombong lagi). Trus lanjut ke psikotes yang kedua. Mennn.. Ini tentang logika yang jawabannya itu normatif tergantung lo mau jalan yang mana. Di sini gw udah mulai bingung. Yaudah lah diisi aja daripada kosong. 30 menit berlalu untuk lanjut ke psikotes ke 3. Hadeuh, tesnya semakin pusing, tulisan semua ternyata. Males banget gak sih baca soal yang panjang tapi pertanyaannya seiprit. Dan gw isilah itu soal dengan jawaban seadanya.

Setelah tes yang isinya tulisan, dilanjut dengan tes yang disuruh gambar2 gitu. Gambar yang pertama disuruh gambar tanaman yang berkambium. Hadeuh, gw lupa pula lagi tentang ilmu tumbuhan di biologi. Maklum waktu kuliah dapet nilainya C+. Hahaha. Akhirnya gw inget-inget dulu pohon apa yang punya kambium. Dipikiran gw cuma ada satu pohon depan rumah. Ya! Pohon belimbing! Dan gw gambarlah tuh pohon belimbing dengan senang hati. Dan penuh keyakinan kalau pohon belimbing itu adalah salah satu pohon yang memiliki kambium. Next lanjut ke gambar yang kedua. Disuruh gambar orang. Damn, gw paling gak bisa kalo disuruh gambar orang. Alhasil gw gambar lah orang lagi berdiri. Kemudian ada instruksi yang mengharuskan orang itu mendeskripsikan siapa. Dan dengan bodohnya gw kasih keterangan "saya sedang bersiap-siap pergi ke kantor". Yaudahlah yaa, yang penting ada gambarnya. Dan psikotes pun selesai pada pukul 12.00 WIB.

Sebelum bubar ada info kalau akan langsung ada tes selanjutnya setelah pengumuman hasil psikotes. Whattttt??!! Gw udah ngantuk gini masih disuruh ikutan tes lanjutan? *tiba-tiba matik. Dan ternyata tesnya itu TOEFL dong . Gimana gw bisa mikir kalo otak udah pusing karenan kurang tidur? Stress sendiri deh gwnya.

! jam setelah ujian psikotes pun berlalu, dan ternyata bener lho langsung diumumin yang lulus. Daaaaaannn. Gw lulus!!! (tari hula hula). Ini berarti gw harus kembali berpikir dengan keras, dengan otak yang semakin mengeras! Sakit kepala kurang tidur.

Seperti tes-tes TOEFL sebelumnya, gw ikutin lah tuh. Listening yang gak begitu kedengeran. Dan jawaban acak2an. Reading yang udah gak masuk lagi apa itu bacaannya. Writing yang udah mulai kemana-mana. Dan waktu 3 jam pun berlalu. Capek ciinggg!!!

Selesai TOEFL ternyataa masih ada lagi tes untuk wawancara psikolog. Hadeuh masih nunggu antrian lagi. Dan maghrib pun sudah tiba. sekitar jam 7 lah gw baru mulai diwawancara. Finally selesai juga. Dan sekarang tinggal nunggu pengumuman selanjutnya aja lah.